Tuesday, 2 September 2014

Pancasila Sebagai Sistem Etika



PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
A.    Pengertian Etika
Menurut Suseno (1987), etika adalah sustu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. Etika di bagi menjadi etika individual dan etika sosial.
B.     Hubungan Nilai, Norma dan Fakta
Norma, moral dan etika tidak dapat dipisahkan dengan prinsip dasar nilai yang dianut dalam masyarakat. Prinsip nilai yang merupakan dasar bagi pelaksanaan moral itu senantiasa terdermin dalam kehidupan masyarakat, atau dengan kata lain prinsip nilai tersebut bersumber pada dasar filsafat yang dianut oleh masyarakat tersebut. Sehingga dalam pelaksanaan moral dalam masyarakat, senantiasa memiliki hubungan yang sistematik dengan sumber nilai yang merupakan dasar filsafat yang dianutnya. Pelaksanaan dan realisasi moral dalam kehidupan masyarakat tersebut merupakan fakta, atau secara terminologi disebt das sein, sedangkan prinsip nilai yang merupakan dasar filsafat disebut sebagai das sollen yang secara harfiah disebut “seharusnya”.
C.     Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis
1.      Nilai Dasar
Nilai dasar memiliki sifat abstrak artinya tidak dapat mati melalui indra manusia, namun realitasnya nilai berkaitan dengan tingkah laku atau segala aspek kehidupan manusia yang bersifat nyata (praksis) namun demikian setiap nilai memiliki nilai dasar
(dalam bahasa ilmiahnya disebut dasar onotologis), yaitu merupakan hakikat, esensi, intisari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut.
2.      Nilai Intrumental
Nilai instrumental merupakan suatu pedoman yan g dapat diukur dan dapat diarahkan.
3.      Nilai Praksis
Nilai praksis merupankan perwujudan dari nilai dasar dan nilai instrumental. Dapat juga dimungkinkan berbeda-beda wujudnya, namun demikian tidak bisa menyimpang atau bahkan tidak dapat bertentangan.
D.    Hubungan Nilai, Norma dan Moral
Nilai hanya bersifat abstrak hanya dapat dipahami. Agar nilai tersebut lebih berguna dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia, maka perlu lebih dikongkritkan lagi menjadi lebih objektif sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkan dalam tingkah laku secara kongkrit. Maka wujud lebih kongkrit dari nilai tersebut adalah suatu norma.
Hunbungan moral dengan etika sangatlah erat. Moral yaitu merupakan suatu ajaran-ajaran ataupun wejangan-wejangan, patokan-patokan, kumpulan peraturan, baik lisan maupun tertulis bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi baik. Adapun dipihak lain etika adalah suatu cabang filsafat yaitu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral tersebut (Krammer, 1988). Sehingga etika pada hakikatnya adalah sebagai ilmu pengetahuan yang membahas tentang prinsip-prinsip moralitas.
E.     Nilai-nilai Etika yang Terkandung dalam Pancasila
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan sekumpulan nilai yang diangkat dari prinsip nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Nilai tersebut berupa nilai religius, nilai adat-istiadat kebudayaan dan setelah disahkan menjadi dasar negara terkandung didalamnya nilai kenegaraan.
Selain sila-sila Pancasila merupakan suatu sumber nilai bagi tertib hukum, sekaligus juga merupakan sumber norma moral bagi pelaksanaan hukum, penyelenggaraan kenegaraan dan kebangsaan. Dengan sendirinya nilai-nilai moral yang terkandung dalam sila-sila Pancasila tidak dapat ditafsirkan secara sila demi sila, melainkan sebagai suatu kesatuan sistem etika serta moral.

No comments:

Post a Comment