ORGANISASI
Pengertian dan Manfaat Organisasi
Darwis Suyantoro (Surya Nusantara)
Mari kita berorganisasi. Semua perlu
diorganisasikan. Bagaimana cara kita mengorganisasi? Nah, sebenarnya, apakah
organisasi itu?
Banyak sekali perbincangan yang mengatasnamakan
organisasi, namun beberapa dari kita mungkin hanya mengetahui, oh ini loh
organisasi. Hanya sekedar itukah? Baik, mari kita rangkum dalam tulisan berikut
ini.
Definisi dan Manfaat Organisasi. Organisasi dapat didefinisikan
sebagai suatu pengaturan orang-orang yang sengaja untuk mencapai tujuan
tertentu. Beberapa pengaturan tersebut sudah kita ketahui terjadi di banyak
bidang. Misal pada instansi sekolah, pemerintahan, kampus, bank. Semua dapat
kita jumpai sehari-hari.
Terdapat empat karakteristik utama
dari sebuah organisasi, yaitu: tujuan, kumpulan orang, struktur, sistem dan
prosedur.
Tujuan
Setiap organisasi harus memiliki
tujuan. Tujuan dicerminkan oleh sasaran-sasaran yang dilakukan baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang. Tiga bidang utama dalam tujuan organisasi
yaitu profitability (keuntungan), growth (pertumbuhan), dan survive
(bertahan hidup). Ketiganya harus berjalan berkesinambungan demi kemajuan
organisasi.
Kumpulan Orang
Jelas, tidak mungkin jika organisasi
hanya terdiri dari satu orang yang ingin mencapai tujuannya sendiri. Dari
definisi dijelaskan bahwa organisasi setidaknya terdiri dari kumpulan orang,
berarti minimal dua, yang memiliki tujuan bersama.
Struktur
Struktur dibentuk dalam sebuah
organisasi dengan tujuan agar posisi setiap anggota organisasi dapat
dipertanggungjawabkan, mengenai hak maupun kewajibannya. Struktur dibentuk agar
organisasi berjalan rapi, karena terdapat struktur komando, siapa yang
berwenang dan siapa yang diberi wewenang.
Sistem dan Prosedur
Karakteristik yang terakhir ini
menggambarkan bahwa sebuah organisasi diatur berdasarkan aturan-aturan yang
ditetapkan bersama dan tentu saja harus dengan penuh komitmen dalam
menjalankannya. Implementasi dari sistem dan prosedur ini ialah adanya
ketetapan mengenai tata cara, sistem rekrut, dan birokrasi.
Faktor lingkungan sangat berpengaruh
terhadap eksistansi suatu organisasi. Organisasi cenderung memainkan peran
menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, entah itu demografi, ekonomi, politik,
budaya, juga alam sekitar. Jadi, kemajuan organisasi harus selaras dengan
perubahan lingkungan.
Beberapa manfaat organisasi yaitu:
1.Organisasi sebagai penuntun
pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif dengan adanya
organisasi yang baik.
2.Organisasi dapat mengubah
kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika organisasi bergerak di
bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan memiliki pola hidup
sehat. Organisasi Kepramukaan, akan menciptakan generasi mudah yang tangguh dan
ksatria.
3.Organisasi menawarkan karier.
Karier berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan
karier untuk kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.
4.Organisasi sebagai cagar ilmu
pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring dengn munculnya
fenomena-fenomena organisasi tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat
dibutuhkan sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu
pengetahuan.
Fayol
mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara
universal dan dapat diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas-universitas.
Banyak dari prinsip organisasi tersebut, meskipun kurang keuniversalannya,
diikuti secara luas oleh para manajer dewasa ini:
1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.
2. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.
3. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
5. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
8. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.
10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan
12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti
13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras
14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku)
1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.
2. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.
3. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
5. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
8. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.
10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan
12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti
13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras
14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku)
No comments:
Post a Comment