Tuesday, 2 September 2014

Penilaian Portopolio



1. Pengertian Penilaian Portofolio
Portofolio pada mulanya hanya merupakan kumpulan tugas pengalaman belajar dan hasil kerja belajar siswa sendiri. Dari kumpulan itulah pengajar menilai hasil kerja pembelajar, sehingga hasil penilaian tidak hanya mengandalkan hasil tes akhir yang kadang-kadang bisa tidak valid karena hasil kerja seorang pembelajar pada saat tes akhir dapat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi pada saat mengerjakan tes tersebut, seperti pembelajar sedang sakit dan/atau kurang konsentrasi yang dapat menghasilkan lukisan yang tidak baik pada saat itu.

Penilaian portofolio, pada sisi lain, merupakan penyempumaan dan pengembangan portofolio dengan mempertimbangkan langkahlangkah yang dipakai dalam merencanakan, mengumpulkan dan menganalisis berbagai (sumber) data yang terkumpul melalui portofolio.

2. Karakteristik Model Penilaian Portofolio
Model penilaian portofolio mempunyai karakteristik sebagai berikut (1) komprehensif : dalam menilai hasil pekerjaan pembelajaran model portofolio menggunakan teknik penilaian formal dan informal, memfokuskan tidak saja pada produk tetapi juga proses pembelajaran, berusaha memahami perkembangan bahasa pembelajar dalam kebahasaan, kognitif, metakognitif dan aspek afektif, terdiri dari masukan yang berasal dari guru, pembelajar dan tujuan belajar dan menekankan pada pengembangan akademik disamping pengembangan informasi; (2) terencana dan sistematis : penilaian portofolio direncanakan dengan matang sebelum melaksanakannya, anggota tim portofolio menyusun garis-garis besar portofolio, isi portofolio, jadwal pengumpulan data dan kriteria kinerja pembelajar, dan penilaian portofolio haruslah mempunyai tujuan yang jelas; (3) informatif : informasi harus bermakna bagi guru, pembelajar dan orang tua, berguna untuk penyesuaian pengajaran dan kurikulum terhadap kebutuhan pembelajar, merupakan mekanisme umpan balik secara pendidik bagi guru dan pembelajar dan sistem untuk mengevaluasi keterpakaian dan kelengkapan informasi yang terkumpul; (4) terpola : model penilaian terpola sesuai dengan tujuan yang akan dicapai oleh model penilaian, tujuan pelajaran dan kebutuhan penilaian kegiatan pembelajar; (5) autentik : informasi didasarkan pada tugas-tugas penilaian dengan aktivitas autentik. Tugas-tugas dikerjakan pembelajar secara alamiah sebagai bagian pengajaran. Disamping itu pengembangan bahasa lebih bersifat holistik dan integratif dan berfokus pada kemampuan berbahasa komunikatif dan fungsional daripada kemampuan yang terpisahpisah.

3. Prinsip-prinsip dalam Penilaian Portofolio
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan di.ladikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di lcelas, yaitu sebagai berikut:

a. Saling mempercayai
Dalam proses penilaian, guru dan siswa harus memiliki rasa saling mempercayai. Mereka harus merasa sebagai pihak yang saling memerlukan dan memiliki semangat untuk saling membantu. Oleh karena itu, mereka harus saling terbuka, sehingga memungkinkan proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

b. Kerahasiaan bersama
Kerahasiaan hasil pengumpulan bahan dan hasil penilaian perlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan kepada pihak yang tidak berkepentingan. Pelanggaran terhadap norma ini dapat berdampak negatif dalam proses pembelajaran selanjutnya, misal : siswa merasa malu pergi ke sekolah kalau hasil penilaiannya kurang baik.

c. Milik bersama
Guru dan siswa merasa memiliki bersama berkas portofolio. Oleh karena itu, guru dan siswa perlu menyepakati dimana berkas tersebut akan disimpan. Jika ada bahan baru yang ingin dimasukkan, perlu disepakati bersama, apakah bahan tersebut penting atau tidak sebagai bahan penilaian.

d. Kepuasan
Berkas portofolio seyogyanya berisi keterangan-keterangan dan atau bukti-buki memuaskan bagi guru dan siswa. Berkas portofolio tersebut berisi bukti prestasi cemerlang siswa dari keberhasilan pembinaan guru.

e. Kesesuaian (relevance)
Bahan yang dikumpulkan adalah bahan yang benhubungan dengan tugas utama. Termasuk di dalamnya adalah pekerjaan-pekerjaan antara yang harus dilakukan terlebih dahulu, sebelum mengerjakan hal yang menjadi tugas utama.

4. Pelaksanaan Penilaian
Dalam proses pembelajaran, guru diharapkan mengadakan pertemuan portofolio dengan setiap siswa. Tujuannya untuk mendiskusikan berbagai hal mengenai penilaian bahan yang mengacu pada kriteria yang telah ditentukan dan dikomunikasikan kepada siswa dengan tetap memperhatikan perbedaan-perbedaan individual. Penilaian bukan hanya dititikberatkan pada hasil pencapaian terakhir, tetapi juga pada proses perkembangan yang dialami dan usaha yang dilakukan oleh siswa.

5. Hambatan Penilaian Portofolio
Dalam hal penerapan penilaian portofolio dikelas, dapat terjadi hambatan-hambatan, antara lain sebagai berikut :
a. Jika guru cenderung hanya memperhatikan pencapaian akhir. Jika hal ini yang terjadi, berarti proses tidak mendapat perhatian sewajarnya. Dengan demikian, para siswa pun akan berorientasi pada pencapaian hasil akhir semata. Siswa akan cenderung melakukan berbagai upaya dan strategi, bahkan mungkin dengan menghalalkan segala cara.
b. Jika guru dan siswa terjebak dalam suasana hubungan top-down. Jika kondisi ini terwujud, inisiatif dan kreativitas siswa akan hilang. Pada akhirnya siswa hanya menjadi manusia penurut dan mengikuti perintah. Suasana pembelajaran akan tidak bergairah.

Sehubungan dengan hal itu, guru perlu mewaspadai kondisi-kondisi tersebut. Apabila kondisi-kondisi tersebut dapat diwaspadai dan dihindari, penggunaan penilaian portofolio akan bermanfaat sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu pembelajaran.


Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik tetapi merupakan sumber informasi untuk guru dan peserta didik. Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan peserta didik dan kemampuan dalam mata pelajaran kimia serta pertumbuhan kemampuan peserta didik.

Portofolio dapat memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaaan yang telah dilakukan peserta didik sehingga guru dan peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya.

Portofolio dapat berfungsi sebagai alat untuk melihat perkembangan tanggung jawab peserta didik dalam belajar, perluasan dimensi belajar, pembaharuan kembali proses belajar mengajar dan pengembangan pandangan peserta didik dalam belajar. Portofolio dapat digunakan sebagai alat pengajaran juga sebagai alat penilaian.

Asesmen portofolio mengharuskan peserta didik untuk mengkoleksi dan menunjukan hasil kerja mereka. Dalam hal ini asesmen portofolio dapat dianggap sebagai salah satu alat untuk menilai secara otentik. Dalam penilaian portofolio peserta didik memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk menilai diri sendiri dari waktu ke waktu.

Asesmen portofolio dapat digunakan sebagai alat formatif dan sumatif. Asesmen portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk memantau kemajuan peserta didik dari hari ke hari dan untuk mendorong peserta didik dalam merefleksikan pembelajaran mereka sendiri. Portofolio seperti ini difokuskan pada proses perkembangan peserta didik dan digunakan untuk tujuan formatif dan diagnostik.

Asesmen portofolio digunakan juga untuk tujuan penilaian sumatif pada akhir semester atau pada akhir tahun pelajaran. Hasil asesmen portofolio sebagai alat sumatif ini dapat digunakan untuk mengisi angka raport peserta didik yang menunjukkan prestasi peserta didik dalam mata pelajaran kimia. Selain itu, tujuan penilaian dengan menggunakan portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat.

Portofolio dalam penilaian dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu:

1. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung.
2. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik.
3. Meningkatkan proses efektivitas pengajaran
4. Bertukar informasi dengan orang tua/ wali peserta didik dan guru lain.
5. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri secara positif pada setiap peserta didik.
6. Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri.

Adapun tujuan asesmen portofolio menurut Gronlund dalam Nahadi dan Cartono adalah sebagai berikut:

1. Kemajuan siswa dapat terlihat jelas.
2. Penekanan pada hasil belajar terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar.
3. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan pekerjaan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar daripada membandingkan dengan milik orang lain.
4. Keterampilan assesmen sendiri mengarah pada seleksi contoh pekerjaan dan menentukan pilihan terbaik.
5. Memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu (misalnya siswa menulis sesuai dengan tingkat level mereka tetapi sama-sama menuju tujuan umum)
6. Menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa bagi dirinya, orang tua, atau lainnya.

Portofolio sangat bermanfaat baik bagi guru maupun siswa dalam melakukan penilaian proses. Portofolio dapat berisikan laporan kegiatan praktikum yang diikuti siswa, tugas-tugas proyek, tugas-tugas individu atau kelompok dan lain-lain. Fungsi assesmen portofolio menurut Berenson dan Carter antara lain sebagai berikut:

1. Mendokumentasikan kemajuan siswa dalam kurun waktu tertentu.
2. Mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
3. Membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar.
4. Mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.

Sedangkan menurut Erman (2003) manfaat portofolio akan memupuk kebiasaan siswa dalam bertindak cermat melalui pengumpulan bukti hasil kerja dan karangannya serta akan tergugah kesadarannya bagaimana seharusnya belajar yang benar sesuai dengan konsep belajar secara simultan akan terakomodasi. Fungsi portofolio menurut mata pelajaran tertentu serta pertumbuhan peserta didik. Asesmen portofolio dapat digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya:

1. Mendokumentasikan kemajuan siswa dalam kurun waktu tertentu.
2. Mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
3. Membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar.
4. Mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.

Dari kedua jenis asesmen portofolio tersebut dalam pelaksanaannya asesmen portofolio terbagi kedal;am beberapa bentuk instrumen eavaluasi atau tes. Adapun bentuk-bentuk asesmen portofolio diantaranya sebagai berikut:

1. Cacatan anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kejadian mengenai perilaku siswa, khususnya selama berlangsungnya proses pembelajaran. Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan dan lembar rekaman kejadiannya.
2. Ceklist atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan perkembangan yang hendak dicapai siswa.
3. Skala penilaian yang mencatat isyarat tujuan kemajuan perkembangan siswa.
4. Respon-respon siswa terhadap pertanyaan
5. Tes skrinning yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya: tes hasil belajar, PR, LKS, dan laporan kegiatan lapangan.

Fungsi penilaian fortopolio adalah sebagai alat untuk mengetahui kemajuan kompetensi yang telah dicapai peserta didik dan mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, memberikan umpan balik untuk kepentingan perbaikan dan penyempurnaan KBM

Penilaian portofolio dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya seperti yang dikemukakan oleh Berenson dan Certer (1995:184) berikut ini.

1. Mendomentasikan kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu.
2. Mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
3. Membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar.
4. Mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.

Sedangkan menurut Gronlund (1998 : 158), portofolio memiliki beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut.

1. Kemajuan belajar siswa dapat terlihat dengan jelas.
2. Penekanan pada hasil pekerjaan terbaik siswa memberikan pengaruh positif dalam belajar.
3. Membandingkan pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari pada membandingkan dengan milik orang lain.
4. Keterampilan asesmen sendiri dikembangkan mengarah pada seleksi contoh pekerjaan dan menentukan pilihan terbaik
5. Memberikan kesempatan siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu (misalnya siswa menulis sesuai dengan tingkat level mereka tetapi sama-sama menuju tujuan umum).
6. Dapat menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa bagi siswa itu sendiri, orang tua, dan lainnya.

Penggunaan portofolio untuk penilaian juga bermanfaat, karena hal-hal berikut:

1. Portofolio menyajikan atau memberikan: “bukti” yang lebih jelas atau lebih lengkap tentang kinerja siswa daripada hasil tes di kelas.
2. Portofolio dapat merupakan catatan penilaian yang sesuai dengan program pembelajaran yang baik.
3. Portofolio merupakan catatan jangka panjang tentang kemajuan siswa.
4. Portofolio memberikan gambaran tentang kemampuan siswa.
5. Penggunaan portofolio penilaian memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan keunggulan dirinya, bukan kekurangan atau kesalahannya dalam mengerjakan soal atau tugas.
6. Penggunaan portofolio penilaian mencerminkan pengakuan atau bervariasinya gaya belajar siswa.
7. Portofolio memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam penilaian hasil belajar.
8. Portofolio membantu guru dalam menilai kemajuan siswa.
9. Portofolio membantu guru dalam mengambil keputusan tentang pembelajaran atau perbaikan pembelajaran.
10. Portofolio merupakan bahan yang relatif lengkap untuk berdiskusi dengan orang tua siswa, tentang perkembangan siswa yang bersangkutan.
11. Portofolio membantu pihak luar untuk menilai program pembelajaran yang bersangkutan

sumber : http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/01/fungsi-dan-tujuan-penilaian-portofolio.html



No comments:

Post a Comment