KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kehadirat ALLAH YANG MAHA ESA, karena hanya dengan karuniaNya lah
tugas kelompok kami yang membahas masalah tentang criteria hasil tes yang baik,
ini dapat diselesaikan.
Dibuat
resume ini disamping bertujuan untuk memperkaya dan memperdalam wawasan
mahasiswa tetang suatu evaluasi pengajaran, juga di maksudkan untuk memperkaya
bahan bacaan bidang manajemen khususnya letak tkriteria hasil tes yang baik
dalam pendidikan.
Sebagian spesifikasi
criteria hasil tes yang baik dalam pendidikan, telah diupayakan agar isi pesan
resume ini dapat memenuhi harapan para pembaca. Namun sebagai manusia biasa
penulis menyadari bahwa raseme ini tidak luput dari segala kekurangan dan
kelemahannya. Untuk itu saran dan kritik yang konstruktif akan diterima dengan
tangan terbuka.
A.MASALAH TES
1.PENGERTIAN
Istilaah
tes diambil dari kata testum suatu pengertian dalam bahasa prancis kuno yang
berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia ada pula yang mengartikan
sebagai sebuah piring yang dibuat dari tanah.seorag ahli bernama james
Ms.cattel,pada tahun 1890 telah memperkenalkan pengertian tes ini kepada
msayarakat melalui bukunya yang berjudul
mental test and measurement.
Sebelum
sampai kepada uraian yang lebih jauh ,maka akan diterangkan dahulu arti dari
beberapa istilah-istilah yang berhubungan dengan tes ini.
Ø Tes
(Sebelum
adanya ejaan yang sempurnakan dalam
bahasa Indonesia ditulis dengan
test),adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan
yang ditentukan.
Ø Testing
Testing
merupakan saat pada waktu tes itu dilaksanakan.dapat juga dikatakan testing
adalah saat pengambilan tes.
Ø Testee
(Dalam istilah
Indonesia tercoba), adalah reponden yang sedang mengerjakan tes. Orang-orang
inilah yang akan menilai atau diukur,baik mengenai kemampuan,minat,bakat,percapaian,dan
sebagainya
Ø Tester
(Dalam istilah Indonesia:
percobaan), adalah orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes
terhadap para responden. Dengan kata lainnya tester subjek evaluasi.
2.Persyaratan tes
Persyaratan
Pada bagian permulaan buku ini telah disingung
bahwa mengukur panjang sisi meja dengan menggunakan karet elastic yang
diulur-ulur, sama halnya dengan tidak mengukur. Hasil ukurannya tidak akan
dapat dipercayaan. Akan tetapi apabila keadaannya memang terpaksa,yakni apabila
kita harus melakukan pengukuran padahal yang ada di situ hanyalah sehelai tali
karet elastis, maka kita dapat menggunakan tali itu asal menggunakannya
mengikuti aturan tertentu, yakni tidak boleh ditarik-tarik.
Apabila situasi ini kita
pindahkan kepada pelaksanaan evaluasi atau tes,maka dapat disajikan dalam
situasi berikut ini:
Ø Seorang guru yang belum
berpengalaman menyusun tes,mengadakan tes bahasa Indonesia.kepada siswa
diberikan sebuah bacaan panjang dan beberapa pertanyaan yang dimaksud untuk
mengukur kemampuan siswa menangkap isi bacaaan tersebut,tetapi hanya meliputi
bagian awal dari bacaan saja.
Ø Seorang guru yang sudah
berpengalaman, menyusun sebuah tes dengan baik. Kebetulan guru ini juga
mengajar bahasa Indonesia. Seperti halnya guru pertama ,ia memberikan sebuah
bacaan dan diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan tentang isi bacaan.
Dari contoh
dan keterangan ini semua dengan singkat dapat dikatakan bahwa sumber
persyaratan tes didasarkan atas dua hal:
ü Pertama : menyangkut mutu
tes
ü Kedua : menyangkut dalam
perlaksanaan tes.
Walaupun dalam melaksanakan tes sudah
diusahakan mengikut aturan tentang suasana, carDan prosedur yang telah ditentukan namun te itu sndiri
mengandung kelemahan-kelemahan yaitu
Ø Adakalanya tes (secara
psikologis terpaksa) menyinggung pribadi seseorang( walaupun tidak disengaja
demikian), misalnya dalam rumusan soal,pelaksanaan,maupun pengumuman hasil.
Ø Tes menimbulkan kecemasan sehingga mempengaruhi
hasil belajar yang murni.tidak dapat dipungkiri bahwa tes akan
menimbulkansuasana khusus yang mengakibatkan hal-hal yang tidak sama antara
orang yang satu dengan yang lain.
Ø Tes mengategorikan siswa
secara siswa tetap
Dengan
mengikuti hasil tes pertama kadang-kadang orang lalu membedakan cap kepada
siswa menurut kelompok atau kategorinya, misalnya A termasuk pandai,
sedang,atau kurang. Sangat sukar bagi tester untuk mengubah predikat tersebut
jika memang tidak sangat menyolok hasil dari tes berikutnya.
Ø Tes tidak mendukung
kecemerlangan dan daya kreasi siswa
Dengan rumusan
soal tes yang kompleks kadang-kadang siswa yang kurang pandai hanya melihat
pada kalimat secarasepintas.
Ø Tes hanya mengukur aspek tingkah laku yang sangat
terbatas
Manusia mempunyai
seperangkat sifat yang tidak semuanya
tepat diukur melalui tes.tingkah laku sebagai cermin dari sifat-sifat
manusia adakalanya lebih cocok diketahui melalui pengalaman secara cermat.
3.Ciri-Ciri tes yang baik
Sebuah tes
yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes,
yaitu memiliki:
Ø Validitas
Ø Reliabilitas
Ø Objektivitas
Ø Praktikabilitas
Ø Ekonomis
Keterangan dari masing-masing
cirri akan diberikan dengan lebih terperinci sebagai berikut.:
1. Validitas
Sebelum mulai dengan penjelasan perlu kiranya dipahami terlebihb dahulu
perbedaan arti istilah “validitas” dengan “valid” merupakan sebuah kata benda,
sedangkan “valid” merupakan kata sifat.dan sebuah tes disebut valid apabila tes
itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur.
Contohnya:
Untuk mengukur besarnya partisipasi siswa dalam proses belajar ,mengajar,
bukan diukur melalui nilai yang diperoleh pada waktu ulangan,tetapi dilihat
melalui:
v Kehadiran
v Terpusatnya perhatian pada
perlajaran
v Ketepatan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam arti relevan pada
permasalahan
2 Reliabilitas
Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability
dalam bahasa inggris, berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat
dipercaya. Seperti halnya istilah validitas dan valid kekacauan dalam
penggunaan istilah reliabilitas sering dikacaukan dengan istilah reliabilitas
merupakan kata benda, sedangkan reliable merupakan kata sifat atau kata keadaan
jika digabung atau dihubungkan dengan kata validitas maka
Ø Validitas adalah ketepatan
Ø Reliabilitas adalah ketetapan
3.Objektivitas
Dalam
pengertian sehari-hari telah dengan cepat diketahui bahwa objektif berarti
tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi.lawan dari objektif adalah
subjektif artinya terdapat unsur pribadi yang masuk mempengaruhi. Sebuah tes
dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada
faktor subjektif yang mempengaruhi.
Ada 2 faktor
yang mempengaruhi subjektivitas dari sesuatu tes yaitu bentuk tes dan penilai
yang pertama:
Ø Bentuk tes
Tes yang berbentuk uraian,akan member banyak kemungkinan kepada si
penilai untuk memberikan penilai menurut caranya sendiri .dengan demikian maka
hasil dari seorang siswa yang mengerjakan soal-soalnya dari sebuah tes,akan
dapat berbeda apabila dinilai oleh dua orang penilai.
Ø Penilai
Subjektivitas dari penilai akana dapat masuk secara agak leluasa terutama
dalam tes bentuk uraian. Faktor-faktor yang mempengaruhi subjektivitas antara
lain; kesan penilai terhadap siswa tulisan,bahasa,waktu mengadakan penilai,kelelahan dan sebagainya.
4. Praktikabilitas
Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi apabila tersebut
bersifat praktis.tes yang bersifat praktis adalah:
Ø Mudah dilaksanakan
,misalnya tidak menuntut peralatan yang banyak dan memberikan kebebasan kepada
siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian yang dianggap mudah oleh siswa .
Ø Mudah pemeriksaannya
,artinya bahwa tes itu dilengkapi dengan kunci jawaban maupun pedoman
skoringnya. Untuk soal bentuk objektif,pemeriksaan akan lebih mudah dilakukan
jika dikerjakan oleh siswa dalam lembar jawaban.
Ø Dilengkapi dengan petunjuk-pentujuk
yang jelas sehingga dapat diberikan/
diawali oleh orang lain.
5. Ekonomis
Yang dimaksud dengan ekonomis disini ialah bahwa pelaksanakan tes
tersebut tidak membutuhkan ongkos /biaya yang mahal,tenaga yang banyak,dan
waktu yang lama.
Daftar
Pustaka
1. Prof.
Dr. Suharsimi Arikunto, dasar-dasar evaluasi pendidikan, PT bumi aksara, Jakarta
TUGAS
KELOMPOK 8
“ TENTANG KRITERIA
HASIL TES YANG BAIK ”
DOSEN : SUHERDIANTO, M.PD
MATA KULIAH : EVALUASI PENGAJARA PKN
DISUSUN OLEH :
1.
DESSY
FLAVIANA : 2110000037
2.
ATNY : 211000010
3.
HENDRO : 211000060
4.
JONI
BAYEN : 211000009
PRODI : P P K N
KELAS : A SORE
SEMESTER : 5 (GANJIL)
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI)
PONTIANAK
No comments:
Post a Comment