Thursday 4 September 2014

Tes


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat ALLAH YANG MAHA ESA, karena hanya dengan karuniaNya lah tugas kelompok kami yang membahas masalah tentang criteria hasil tes yang baik, ini dapat diselesaikan.
Dibuat resume ini disamping bertujuan untuk memperkaya dan memperdalam wawasan mahasiswa tetang suatu evaluasi pengajaran, juga di maksudkan untuk memperkaya bahan bacaan bidang manajemen khususnya letak tkriteria hasil tes yang baik dalam pendidikan.
 Sebagian spesifikasi criteria hasil tes yang baik dalam pendidikan, telah diupayakan agar isi pesan resume ini dapat memenuhi harapan para pembaca. Namun sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa raseme ini tidak luput dari segala kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu saran dan kritik yang konstruktif akan diterima dengan tangan terbuka.













A.MASALAH TES

1.PENGERTIAN
   Istilaah tes diambil dari kata testum suatu pengertian dalam bahasa prancis kuno yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia ada pula yang mengartikan sebagai sebuah piring yang dibuat dari tanah.seorag ahli bernama james Ms.cattel,pada tahun 1890 telah memperkenalkan pengertian tes ini kepada msayarakat melalui bukunya yang berjudul  mental test and measurement.
      Sebelum sampai kepada uraian yang lebih jauh ,maka akan diterangkan dahulu arti dari beberapa istilah-istilah yang berhubungan dengan tes ini.
Ø Tes
(Sebelum adanya  ejaan yang sempurnakan dalam bahasa Indonesia ditulis dengan  test),adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang ditentukan.
Ø Testing
Testing merupakan saat pada waktu tes itu dilaksanakan.dapat juga dikatakan testing adalah saat pengambilan tes.
Ø Testee
(Dalam istilah Indonesia tercoba), adalah reponden yang sedang mengerjakan tes. Orang-orang inilah yang akan menilai atau diukur,baik mengenai kemampuan,minat,bakat,percapaian,dan sebagainya





Ø Tester
(Dalam istilah Indonesia: percobaan), adalah orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap para responden. Dengan kata lainnya tester  subjek evaluasi.
2.Persyaratan tes
      Persyaratan
  Pada bagian permulaan buku ini telah disingung bahwa mengukur panjang sisi meja dengan menggunakan karet elastic yang diulur-ulur, sama halnya dengan tidak mengukur. Hasil ukurannya tidak akan dapat dipercayaan. Akan tetapi apabila keadaannya memang terpaksa,yakni apabila kita harus melakukan pengukuran padahal yang ada di situ hanyalah sehelai tali karet elastis, maka kita dapat menggunakan tali itu asal menggunakannya mengikuti aturan tertentu, yakni tidak boleh ditarik-tarik.
Apabila situasi ini kita pindahkan kepada pelaksanaan evaluasi atau tes,maka dapat disajikan dalam situasi berikut ini:

Ø Seorang guru yang belum berpengalaman menyusun tes,mengadakan tes bahasa Indonesia.kepada siswa diberikan sebuah bacaan panjang dan beberapa pertanyaan yang dimaksud untuk mengukur kemampuan siswa menangkap isi bacaaan tersebut,tetapi hanya meliputi bagian awal dari bacaan saja.

Ø Seorang guru yang sudah berpengalaman, menyusun sebuah tes dengan baik. Kebetulan guru ini juga mengajar bahasa Indonesia. Seperti halnya guru pertama ,ia memberikan sebuah bacaan dan diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan tentang isi bacaan.

Dari contoh dan keterangan ini semua dengan singkat dapat dikatakan bahwa sumber persyaratan tes didasarkan  atas dua hal:
ü Pertama : menyangkut mutu tes
ü Kedua : menyangkut dalam perlaksanaan tes.
   Walaupun dalam melaksanakan tes sudah diusahakan mengikut aturan tentang suasana, carDan prosedur  yang telah ditentukan namun te itu sndiri mengandung kelemahan-kelemahan yaitu
Ø Adakalanya tes (secara psikologis terpaksa) menyinggung pribadi seseorang( walaupun tidak disengaja demikian), misalnya dalam rumusan soal,pelaksanaan,maupun pengumuman hasil.

Ø Tes  menimbulkan kecemasan sehingga mempengaruhi hasil belajar yang murni.tidak dapat dipungkiri bahwa tes akan menimbulkansuasana khusus yang mengakibatkan hal-hal yang tidak sama antara orang yang satu dengan yang lain.

Ø Tes mengategorikan siswa secara siswa tetap
Dengan mengikuti hasil tes pertama kadang-kadang orang lalu membedakan cap kepada siswa menurut kelompok atau kategorinya, misalnya A termasuk pandai, sedang,atau kurang. Sangat sukar bagi tester untuk mengubah predikat tersebut jika memang tidak sangat menyolok hasil dari tes berikutnya.

Ø Tes tidak mendukung kecemerlangan dan daya kreasi siswa
Dengan rumusan soal tes yang kompleks kadang-kadang siswa yang kurang pandai hanya melihat pada kalimat secarasepintas.

Ø Tes  hanya mengukur aspek tingkah laku yang sangat terbatas
Manusia mempunyai seperangkat sifat yang tidak semuanya  tepat diukur melalui tes.tingkah laku sebagai cermin dari sifat-sifat manusia adakalanya lebih cocok diketahui melalui pengalaman secara cermat.

3.Ciri-Ciri tes yang baik
   Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki:
Ø Validitas
Ø Reliabilitas
Ø Objektivitas
Ø Praktikabilitas
Ø Ekonomis
Keterangan dari masing-masing  cirri akan diberikan dengan lebih terperinci sebagai berikut.:

1.     Validitas
Sebelum mulai dengan penjelasan perlu kiranya dipahami terlebihb dahulu perbedaan arti istilah “validitas” dengan “valid” merupakan sebuah kata benda, sedangkan “valid” merupakan kata sifat.dan sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur.

   Contohnya:
Untuk mengukur besarnya partisipasi siswa dalam proses belajar ,mengajar, bukan diukur melalui nilai yang diperoleh pada waktu ulangan,tetapi dilihat melalui:

v Kehadiran
v Terpusatnya perhatian pada perlajaran
v Ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam arti relevan pada permasalahan




2       Reliabilitas

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa inggris, berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya. Seperti halnya istilah validitas dan valid kekacauan dalam penggunaan istilah reliabilitas sering dikacaukan dengan istilah reliabilitas merupakan kata benda, sedangkan reliable merupakan kata sifat atau kata keadaan jika digabung atau dihubungkan dengan kata validitas maka

Ø Validitas adalah ketepatan
Ø Reliabilitas  adalah ketetapan

3.Objektivitas
Dalam pengertian sehari-hari telah dengan cepat diketahui bahwa objektif berarti tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi.lawan dari objektif adalah subjektif artinya terdapat unsur pribadi yang masuk mempengaruhi. Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi.
Ada 2 faktor yang mempengaruhi subjektivitas dari sesuatu tes yaitu bentuk tes dan penilai yang pertama:

Ø Bentuk tes
Tes yang berbentuk uraian,akan member banyak kemungkinan kepada si penilai untuk memberikan penilai menurut caranya sendiri .dengan demikian maka hasil dari seorang siswa yang mengerjakan soal-soalnya dari sebuah tes,akan dapat berbeda apabila dinilai oleh dua orang penilai.




Ø Penilai
Subjektivitas dari penilai akana dapat masuk secara agak leluasa terutama dalam tes bentuk uraian. Faktor-faktor yang mempengaruhi subjektivitas antara lain; kesan penilai terhadap siswa tulisan,bahasa,waktu  mengadakan penilai,kelelahan dan sebagainya.

4.     Praktikabilitas

Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi apabila tersebut bersifat praktis.tes yang bersifat praktis adalah:

Ø Mudah dilaksanakan ,misalnya tidak menuntut peralatan yang banyak dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian yang dianggap mudah oleh siswa .

Ø Mudah pemeriksaannya ,artinya bahwa tes itu dilengkapi dengan kunci jawaban maupun pedoman skoringnya. Untuk soal bentuk objektif,pemeriksaan akan lebih mudah dilakukan jika dikerjakan oleh siswa dalam lembar jawaban.
Ø Dilengkapi dengan petunjuk-pentujuk yang jelas  sehingga dapat diberikan/ diawali oleh orang lain.
5.     Ekonomis
Yang dimaksud dengan ekonomis disini ialah bahwa pelaksanakan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos /biaya yang mahal,tenaga yang banyak,dan waktu yang lama.







Daftar Pustaka


1.     Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, dasar-dasar evaluasi pendidikan,  PT bumi aksara, Jakarta






















TUGAS KELOMPOK 8
“ TENTANG KRITERIA HASIL TES YANG BAIK ”
DOSEN             : SUHERDIANTO, M.PD
MATA KULIAH         : EVALUASI PENGAJARA PKN
DISUSUN OLEH :

1.      DESSY FLAVIANA   : 2110000037             
2.      ATNY                            : 211000010                           
3.      HENDRO                     : 211000060
4.      JONI BAYEN              : 211000009               
PRODI  : P P K N
KELAS : A SORE
SEMESTER    : 5 (GANJIL)


 
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) PONTIANAK











No comments:

Post a Comment